Kamis, 29 Maret 2012

Teknologi sebagai Alat Mencapai Tujuan Pendidikan

Saat kita kecil, setiap kali kita bertemu orang dewasa kita selalu ditanya, "Cita-citanya apa?" Sebagian dari kita kesulitan menjawabnya dan mengarang saja sesuai hafalan, seperti "jadi dokter atau insinyur", dan sebagian dari kita benar-benar tahu (atau seakan-akan tahu) yang dimaui, "jadi penulis atau apoteker." Cita-cita itu bisa jadi kenyataan bisa tidak, tetapi prinsip memiliki cita-cita atau tujuan tidak berubah sampai kita dewasa. Sembari kita beranjak dewasa, cita-cita kita menjadi "benchmark" atau penanda arah dari apa yang akan dijadikan profesi. Secara formatif saya melakukan evaluasi cita-cita dan evaluasi diri dari waktu ke waktu (SD, SMP, dan SMA, bahkan sampai sekarang) saya merasa bisa berkembang dari proses ini. Tetapi selalu ada yang dituju – walaupun terkadang saya merasa harus lompat dari satu tujuan ke tujuan lain. Prosesnya pun menjadi seru dan hasilnya lebih bermakna.

Kembali ke bahasan kita mengenai pemanfaatan teknologi dimana kita adalah pendidik atau tenaga kependidikan, maka saya berargumen bahwa kita harus kembali ke tujuan kita. Pertanyaan mendasar yang seharusnya ditanyakan adalah, "Tujuannya apa?" Ya, "apa tujuan kita untuk memanfaatkan ICT, misalnya?"

Ada banyak sekali referensi serta pelatihan-pelatihan program pembelajaran dengan ICT. Lalu, kita mau memanfaatkan yang mana? Apabila kita tidak memahami tujuan, maka apapun yang kita lakukan menjadi tidak bermakna - hanya sekedar coba-coba. Perilaku kita menjadi acak.

Prinsipnya adalah kebermanfaatan teknologi tersebut. Mengambil sedikit dari buah pemikiran dari seorang rekan senior, Pak Phillip Rekdale, yang penting adalah “Appropriate Technology.”  (Terimakasih Pak Philip, atas diskusinya yang hangat, dan memberi inspirasi) Artikel beliau yang senada dapat dibaca di sini. Mari kita sentuh dimensi-dimensi dunia pendidikan dan kemungkinan teknologi yang tepat guna untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.


Dimensi
Tujuan (secara garis besar)
Opsi Teknologi Tepat Guna
Administrasi dan Pengelolaan Pendidikan
·         Efisiensi dan efektivitas administrasi dan pengelolaan pendidikan
·         Informasi untuk pengambilan keputusan (termasuk pengelolaan data pendidikan)

·         Paper Work (formulir tercetak, dokumen-dokumen korespondensi, dll)
·         Berbasis elektronik (e-office, GIS, KMS, data warehouse, office word processor/spreadsheet/presentation, email, dll)
Pengembangan professional guru
·         Peningkatan ketrampilan dan pengetahuan guru untuk memenuhi persyaratan mengajar
·         Berbasis kertas (buku, handout)
·         Alat peraga
·         Berbasis elektronik (Internet, LMS, KMS, video, presentasi elektronik, office word processor/presentation/spreadsheet, dll)
Pembelajaran di kelas
·         Hasil pembelajaran siswa (pemikiran kritis, prestasi akademik yang meningkat)
·         Pencapaian kurikulum (tujuan pembelajaran)
·         Berbasis kertas (buku, handout, dll)
·         Alat peraga
·         Berbasis elektronik (Internet, aplikasi-aplikasi pendidikan online,  office word processor/presentation/spreadsheet, dll)

Khusus untuk dimensi ke-3, yaitu pembelajaran di kelas, kita kudu pastikan bahwa peserta didik kita dapat merambah ranah kognitif yang lebih tinggi (cermati taksonomi Bloom). Wiki di http://edorigami.wikispaces.com/Bloom's+and+ICT+tools ternyata sudah mengulas bagaimana ICT tools dapat membantu kita mencapai ranah-ranah kognitif yang dimaksud. Cukup komplit.
Enjoy!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar