Profil Singkat –
Pemanfaatan ICT dalam Pendidikan di Indonesia
Program-program TIK dalam pendidikan telah diterapkan oleh
sebagian besar kabupaten/kota di Indonesia.
Dari keempat komponen penerapan TIK dalam pendidikan, sebagian besar
provinsi dan kabupaten masih terfokus pada distribusi piranti keras dan konektivitas
serta pelatihan untuk literasi bagi pendidik. Adapun komponen lain seperti pengembangan
sumber belajar digital, pengembangan profesi guru untuk pembelajaran, serta
pemanfaatannya untuk pembelajaran di kelas, belum dilaksanakan secara terintegrasi
dan sistematis maupun menjadi prioritas utama.
Pustekkom sebagai pengelola utama TIK dalam pendidikan di
tingkat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, meluncurkan program-programnya
dalam pengadaan konektivitas dan e-pembelajaran (Pustekkom, 2011). Di samping itu, pihak swasta dan proyek-proyek
yang didanai oleh lembaga-lembaga donor juga berperan aktif dalam pengenalan, pemanfaatan
dan perluasan TIK dalam pendidikan ke sekolah-sekolah dengan pendekatan yang
beragam. Dari program-program TIK yang ada
tersebut, Pustekkom, Dinas pendidikan provinsi dan kabupaten kota masih fokus
pada SD sampai SMA sebagai target penerima. Sedangkan program TIK universitas
dikelola sebagai mata rantai yang terpisah oleh Ditjen Dikti, Kemendikbud,
serta oleh perguruan-perguruan tinggi secara mandiri untuk program-program
e-learning dan pendidikan jarak jauh.
Infrastruktur dan Konektivitas
Pengadaan infrastruktur TIK telah diprogramkan oleh para
pengambil keputusan dan pengelola pendidikan di tingkat pusat, daerah, sampai
dengan sekolah. Pustekkom mendorong distribusi perangkat seperti televisi untuk
pemanfaatan sumber-sumber belajar digital yang disiarkan. Program Pusat Sumber
Belajar TIK (PSB-TIK) yang dirintis oleh Direktorat PSMA dan program ICT Center
oleh Direktorat PSMK, Kemdikbud, saat ini telah diadopsi oleh